Sinopsis Gadis Pemimpi Episode 2 Hari Ini, Selasa 3 September 2019. Ale nungguin Cahaya, balasannya Dia melalui juga. Ale ingin mengenal dan tahu nama Cahaya. Tetapi Cahaya menyambutnya tidak baik dan berteriak ke orang-orang kalau lelaki ini menganggunya. Ale berkata ke warga kalau perempuan ini merupakan Cahaya dan mereka sedang bertengkar. Lalu kerumunan warga pun bubar.
Dito tiba dengan motornya, Dia ingin mengirim Cahaya tetapi Ia enggan bersamanya dan mengedipkan mata ke Ale kemudian berkata kalau telah ada yang nganter yaitu pacarnya Ale. Mereka berdua berangkat bersama. Tetapi Cahaya ingin diturunkan di tengah jalan dan tidak ingin diantar. Lalu Ale berkenalan dan balasannya tahu kalau Dia berjulukan Cahaya. Ale memesankan taksi online sampai menyampaikan duit untuk membayarnya.
Di kantor, Dimas nungguin Cahaya, Cintya merasa ingin tau siapa sekretaris gres pacarnya itu. Cahaya tiba terlambat dan menabrak Cintia, hal itu menjadikannya marah. Dimas memperkenalkan Dia selaku sekretaris barunya. Karena ada rapat, mereka berdua tergesa-gesa pergi bersama. Cintya nampak cemburu sekali.

Di rumah, Pak Surya memberitahu penggantinya selaku eksekutif utama di perusahaan yang juga telah di sahkan oleh pengacaranya. Dia menunjuk Ale selaku direkturnya. Dimas nampak kesal tetapi tidak kelewat batas. Sementara mamahnya Bu Dewi ingin menghasilkan rencana untuk menyingkirkan Ale.
Baca juga: Gadis Pemimpi 2 September 2019 Sinopsis: Episode 1
Dimas tiba dan nyaris saja mendengar itu. Dia memerintahkan Dimas saja yang mengorganisir perusahaan. Ale bicara berdua dengan Dimas dan mengajukan pertanyaan perihal pedagang bunga. Ia ingin belu bunga untuk Cahaya. Karena harganya mahal, Ia tak jadi beli bunga. Sementara itu Dimas dalam hati berkata kalau Ia tak boleh kalah dengan bang Ale untuk mendapat Cahaya.
Keesokan harinya Ale mengikuti Cahaya ke kantornya. Tetapi Cahaya mengerjai Dia dan tiba ke kantor lain dan Ale menyangka kantor itu merupakan daerah kerjanya Cahaya. Di Kantor Cahaya memandangi fotonya Dimas dan terpesona. Tak usang kemudian Dimas tiba dan Cahaya menjadi salah tingkah.
Dia memerintahkan Cahaya untuk siap-siap alasannya akan secepatnya ada meeting. Ale tiba ke kantor itu dan menjinjing masakan untuk Dia. Ale menanti Cahaya di depan perusahaan itu. Dimas dan Cahaya sedang pergi untuk ke kantor lain menemui klien dan di sana Dimas menyaksikan Ale sedang duduk di depan kantor itu. ia memerintahkan sopir untuk menjinjing Cahaya pulang ke kantor lagi.
Ale tak putus semangat, Dia menyaksikan Cahaya sedang bareng temannya Dinda, Ia kira Cahaya sedang ngojek dan mengikutinya. Ia balasannya tahu daerah tinggal dan warung toko milik Cahaya. Tetapi Cahaya menganggapnya penguntit dan menghalau Ale. Dia balasannya pergi.
Sementara di rumah Dimas memerintahkan orang untuk menyidik perihal Cahaya dan latar belakangnya. Esok harinya Ale tetap berjuang mendekati Cahaya dan mengikuti Dia yang sedang bareng dengan Dinda. Kemudian Dinda bertanya, apakah Dia saudaranya Dito? Cahaya menjawab kalau Dia lebih parah ketimbang Dito tetapi bukan saudaranya.
Ale mendekati motor Cahaya dan Dinda, Dia balasannya mau ikut dengannya. Dia juga berkata kalau sebelumnya Ia nungguin Cahaya di depan kantornya untuk antar sarapan. Ale balasannya boncengin Cahaya berangkat kantor. Di tengah jalan, Cahaya akal-akalan haus kemudian memerintahkan Ale beli minum. Kunci motor Ale di buang ke atas pohon.
Dia berjumpa Jalu, adiknya Cahaya. Ia minta bantuannya dan Ale balasannya mengirim jalu ke sekolah. Ia juga tanya-tanya perihal kakaknya apakah Dia punya perjaka atau tidak, Jalu menyampaikan kalau dahulu pernah punya tetapi penipu (yang bawa kabur 100juta)
Di kantor, Cahaya terpleset dan nyaris terjatuh, untung ada Dimas yang memegang Dia dan nampak mesra. Cintya jengkel menyaksikan itu.
Ale mengirim pulang Jalu. Di sana juga ada adiknya Jalu, Intan dan Ayahnya, Pak Abadi. Dia mengajukan pertanyaan ke Ale ada apa tiba kemari? Ale menjawab kalau Dia cuma ingin nungguin Cahaya dan Dia memperkenalkan akan jadi kandidat pacar Cahaya.
Pak Abadi memerintahkan Ale pergi. Dinda mengajak Cahaya makan. Cintya menyaksikan Cahaya tidak ada pribadi tiba dan duduk di daerah kerjanya. Ia ambil Flasdisk dari laptop cahaya. Sementara itu Cahaya sedang melamumkan dirinya bareng Dimas.
Saat pulang, Ia kehilangan flashdisknya. Cahaya merasa panik, dan Cintya cuma menyaksikan dari belakang dan merasa senang. Dia melaporkan ke Pak Dimas yang sedang rapat kalau materinya hilang dan gak ada di laptopnya.
Hal itu menghasilkan kliennya pergi sekaligus Ayah Dimas murka sekali kepada Dimas. Cahaya minta maaf, tetapi Dimas memecat Cahaya dan mulai besok Ia dihentikan kerja. Cintya mengejek dan merasa senang.
Cahaya sedang duka dan pulang menyaksikan Ale di depan rumahnya sedang main bareng Jalu dan Intan. Cahaya lagi depresi alasannya habis di pecat, mendengar itu Ale menyampaikan Dia jadi versi fotonya. Cahaya menghalau Ale. Tetapi Ia tak mau pergi.
Cahaya menyiram air botol ke Ale dan kesal tetapi Ale tak murka justru merasa senang. Akhirnya Ale pergi dari sana.
Di mas tiba ke tempat tinggal Cahaya, Dia memerintahkan Cahaya untuk balik lagi kerja besok. Namun honor Dia akan diiris 50%. Cahaya tak mempermasalahkan itu yang penting Ia masih dapat bekerja. Dia memegang tampang Cahaya dan Dia merasa kegirangan sekali.
Cahaya merasa bahagia alasannya kini bukan pengangguran lagi. Sementara itu Ale memajang foto Cahaya di dinding kamarnya.
Ale pergi ke tokonya Cahaya tetapi Cahaya ingin pergi bekerja. Ale ingin mengantarkannya. Tetapi tak mau.
Bu Dewi memerintahkan Dimas untuk menuruti perkataannya, apakah Kamu ingin menyingkirkan Ale atau Ayahnya?
NONTON SIARAN ULANG GADIS PEMIMPI SCTV 2 SEPTEMBER 2019 EPISODE 2
NONTON GADIS PEMIMPI EPISODE 2 PART 2
NONTON GADIS PEMIMPI EPISODE 2 PART 3
NONTON GADIS PEMIMPI EPISODE 2 PART 4
All images credit and content copyright : SCTV