Cinta Yang Abadi 26 Februari 2020 ditulis oleh TentangSinopsis.com – Rara jatuh sakit, Dia dibawa pulang dan Soraya mengundang Dokter Irfan untuk mengusut kondisinya. Di rumah, Dr. Irfan makin tahu keadaan rumah mereka yang kesusahan keuangan dan belum bayar listrik. Setelah final menyuntik dan memeriksa, Irfan ingin menolong mereka, tetapi Soraya menolaknya.
Yudi (Keanu Azka), sobat Rara juga merasa kasihan terhadap kondisinya. Saat itu Dia juga berada di sana.
Cerita berlanjut. Keluarga mereka menjajal mencari duit untuk ongkos kehidupan sehari-hari, bayar hutang dan untuk ongkos pengobatan Rara.
Soraya meminta proteksi Dokter Irfan, Dia yang cuma lulusan Sekolah Menengan Atas kemudian dipekerjakan selaku koki di rumah sakit. Ternyata anak yang pernah di buang oleh Edwin yakni Dokter Irfan. Karena Ibu-Ibu yang menjinjing bayi itu ternyata Ibunya Dr. Irfan yang melakukan pekerjaan selaku penanggung jawab kuliner rumah sakit itu.
Baca juga: Cinta Yang Abadi 25 Februari 2020
Soraya menjajal memasak, makanannya di terima dan enak. Dia kemudian ingin menampilkan bekal terhadap anaknya.
Di sekolah, Yudi ingin menyebarkan makanan, tetapi Rara menolaknya. Dia ingin menanti Ibunya. Tetapi di saat itu, Soraya di jalan akan naik angkot, alasannya yakni desak-desakan, bekal kuliner Rara terjatuh dan Dia pulang untuk menyaksikan di rumah masih ada kuliner atau tidak.
Rara dengan duka dan menangis, di saat siapa pun sudah masuk. Dia masih menunggu. Tak usang kemudian alasannya yakni tak sanggup menahan lapar, Ia mengambil beberapa kuliner dari tong sampah kemudian memakannya.
Sementara itu, Lita mencari pekerjaan, Dia memperoleh warta dari temannya kalau rumah besar itu sedang mencari pembantu dan ternyata itu rumahnya Dina. Di sana juga ada bibinya. Saat permulaan bekerja, Dia memperoleh kekacauan alasannya yakni setrika baju Bibinya Dina robek. Ia memarahinya. Hal tersebut menghasilkan Dina dan Aryo yang istirahat terbangun.
Aryo menyaksikan itu, Dia mendekat tetapi tak mengakui kalau itu yakni Ibunya. Dina yang tahu, Ia menolong untuk mencari simpati pada Ibu Lita. Dia bahkan ke tempat tinggal Lita untuk menampilkan uang. Dia juga berjanji tak akan bilang Aryo dan jikalau butuh sesuatu untuk menghubunginya.
Bu Lita mulai luluh dan menilai kalau kemungkinan Dina yakni gadis yang baik. Tak usang kemudian Pak Marwan datang. Dia marah-marah kepadanya. Marwan kecapekan dan sakit.
Dia dibaringkan ke kamar tidurnya. Marwan berkata untuk tak memperoleh sedekah apa pun dari mereka dan lebih baik papah mati. Soraya duka dengan hal itu.
Di sekolah, Rara drop, jatuh pingsan. Yudi menelepon nomornya om Aryo tetapi ponselnya ternyata terbawa oleh Dina. Kesempatan, Dina untuk mengambil hati Aryo, Dia tiba ke sekolah untuk menjinjing Rara ke tempat tinggal sakit dan diperiksa. Aryo yang tiba sungguh bersyukur akan perhatian dan kebaikannya terhadap anak Dia. Rencana Dina berhasil. Dia ingin mengambil hati Aryo dan kini ingin menjajal mengambil hatinya Rara.
Yudi melapor ke Bu Soraya kalau, Rara jatuh sakit. Soraya bergegas ke tempat tinggal sakit tetapi di saat yang sama, mereka sudah menjinjing pulang Rara.
Dia memohon, mohon di depan gerbang untuk masuk. Tetapi Dina dan tantenya cuma menertawainya. Hujan turun dan Ia memaksa masuk. Aryo menggendong Rara dan tidak mau menampilkan Rara terhadap Soraya.
Dina akan mulai mempergunakan keadaan untuk memperngaruhi Rara. Di episode besok keadaan Pak Marwan makin drop, Dia mesti di bawa ke tempat tinggal sakit. Mereka sedih, ada mayat yang tertutup kain putih, apakah Marwan sungguh-sungguh meninggal? Atau itu orang lain yang meninggal?
Sementara itu, Di episode besok juga Rara seumpama orang berbeda, Ia enggan bareng dengan Soraya. Mimpi atau beneran perilaku Rara berubah.
Ini cuma recap episode hari ini yang ditulis degan singkat.